Kerupuk udang adalah kerupuk yang bahannya terdiri dari adonan
tepung dan udang.
Kerupuk udang mempunyai beberapa kualitas bergantung pada
komposisi banyaknya udang yang terkandung dalam kerupuk. Semakin banyak jumlah
udang yang terkandung dalam kerupuk semakin baik kualitasnya.
Kerenyahan kerupuk udang sangat ditentukan oleh kadar airnya.
Semakin banyak mengandung air kerupuk udang akan semakin kurang renyah.
Demikian bila prosentase kandungan tepung lebih banyak dibanding udangnya, maka
daya kembang kerupuk akan semakin berkurang. Sebaliknya bila perbandingan
tepung dengan udang seimbang maka daya kembang kerupuk akan semakin besar.
1. Bahan-bahan yang digunakan
-
Tepung tapioka 1 kg
-
Tepung terigu 1 ons
-
Telur ayam 2 butir
-
Udang 0,5 kg
-
Garam 0,4 ons
-
Gula halus 0,2 ons
-
Bumbu masak secukupnya
-
Bawang putih 0,2 ons
-
Air bersih + 0,5
liter
Untuk
sejumlah bahan-bahan yang digunakan, akan diperoleh kerupuk udang sebanyak 1,25
kg (dalam keadaan mentah).
2. Peralatan yang digunakan
-
Dandang besar
-
Kompor
-
Pisau
-
Timbangan
-
Wajan/alat penggorengan
-
Baskom
-
Talenan
-
Tampah/alat penjemuran
-
Cobek
3. Cara pemilihan udang
Pada
dasarnya baik udang segar maupun udang kering dapat digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan kerupuk udang. Udang segar yang bisa digunakan untuk pembuatan
kerupuk harus memiliki ciri-ciri warna transparan, tidak berbau, dan tidak
berlendir. Sedangkan udang kering yang digunakan untuk pembuatan kerupuk adalah
udang yang tidak berjamur, berbau khas, dan tidak tampak kristal-kristal di
permukaannya.
4. Cara pembuatan bumbu dan adonan
a. Bawang
putih yang sudah ditumbuk halus digoreng dengan sedikit minyak (ditumis) hingga
cukup matang.
b. Udang
halus (yang sudah digiling) diuleni dengan garam, gula halus, bumbu masak,
bawang putih yang sudah ditumis, dan kuning telur hingga rata.
c. Tepung
tapioka dicampur dengan tepung terigu. Dari campuran keduanya diambil separuh
bagian untuk dicampur dengan udang halus yang sudah diuleni dengan bumbu
(seperti pada bagian b). Tambahkan ¼ liter air ke dalam campuran tepung dan udang
tersebut. Selanjutnya adonan tersebut dipanaskan sambil diaduk hingga menjadi
bubur yang kental.
d. Masukkan
sisa campuran tepung bersama dengan ¼ liter air sedikit demi sedikit ke dalam
adonan (bagian c). Adonan terus diaduk hingga menjadi adonan yang halus dan
tidak lengket di tangan.
e. Selanjutnya
adonan dicetak berbentuk silinder dengan panjang + 20 cm dan diameter 5
– 7 cm (disebut dodolan).
5. Pengukusan
a. Dodolan
dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna dodolan menjadi bening)
lama pengukusan tergantung dari ukuran dodolan.
b. Dodolan
matang kemudian diangkat dan dianginkan di atas tampah + 12 jam atau
hingga dodolan cukup mengeras.
6. Pengirisan
Dodolan
yang sudah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan + 2 mm dengan
menggunakan pisau atau alat potong mesin.
7. Pengeringan
a. Tahap
pertama hanya diangin-anginkan (+ 24 jam).
b. Tahap
kedua dikeringkan di bawah sinar matahari. Apabila kerupuk tersebut mudah patah
berarti sudah kering benar.
8. Pengepakan
Kerupuk
udang bisa dikemas dengan menggunakan plastik yang tebal dan rapat. Berat
maksimum 5 kg per bungkus.
No comments:
Post a Comment