Monday, 21 August 2017

Membuat kerupuk udang



       Kerupuk udang adalah kerupuk yang bahannya terdiri dari adonan tepung dan udang.
       Kerupuk udang mempunyai beberapa kualitas bergantung pada komposisi banyaknya udang yang terkandung dalam kerupuk. Semakin banyak jumlah udang yang terkandung dalam kerupuk semakin baik kualitasnya.

       Kerenyahan kerupuk udang sangat ditentukan oleh kadar airnya. Semakin banyak mengandung air kerupuk udang akan semakin kurang renyah. Demikian bila prosentase kandungan tepung lebih banyak dibanding udangnya, maka daya kembang kerupuk akan semakin berkurang. Sebaliknya bila perbandingan tepung dengan udang seimbang maka daya kembang kerupuk akan semakin besar.

1.  Bahan-bahan yang digunakan
-        Tepung tapioka             1 kg
-        Tepung terigu         1 ons
-        Telur ayam             2 butir
-        Udang                           0,5 kg
-        Garam                     0,4 ons
-        Gula halus                     0,2 ons
-        Bumbu masak        secukupnya
-        Bawang putih         0,2 ons
-        Air bersih               + 0,5 liter
Untuk sejumlah bahan-bahan yang digunakan, akan diperoleh kerupuk udang sebanyak 1,25 kg (dalam keadaan mentah).

2.  Peralatan yang digunakan
-        Dandang besar
-        Kompor
-        Pisau
-        Timbangan
-        Wajan/alat penggorengan
-        Baskom
-        Talenan
-        Tampah/alat penjemuran
-        Cobek

3.  Cara pemilihan udang
Pada dasarnya baik udang segar maupun udang kering dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kerupuk udang. Udang segar yang bisa digunakan untuk pembuatan kerupuk harus memiliki ciri-ciri warna transparan, tidak berbau, dan tidak berlendir. Sedangkan udang kering yang digunakan untuk pembuatan kerupuk adalah udang yang tidak berjamur, berbau khas, dan tidak tampak kristal-kristal di permukaannya.

4.  Cara pembuatan bumbu dan adonan
a.   Bawang putih yang sudah ditumbuk halus digoreng dengan sedikit minyak (ditumis) hingga cukup matang.
b.  Udang halus (yang sudah digiling) diuleni dengan garam, gula halus, bumbu masak, bawang putih yang sudah ditumis, dan kuning telur hingga rata.
c.   Tepung tapioka dicampur dengan tepung terigu. Dari campuran keduanya diambil separuh bagian untuk dicampur dengan udang halus yang sudah diuleni dengan bumbu (seperti pada bagian b). Tambahkan ¼ liter air ke dalam campuran tepung dan udang tersebut. Selanjutnya adonan tersebut dipanaskan sambil diaduk hingga menjadi bubur yang kental.
d.  Masukkan sisa campuran tepung bersama dengan ¼ liter air sedikit demi sedikit ke dalam adonan (bagian c). Adonan terus diaduk hingga menjadi adonan yang halus dan tidak lengket di tangan.
e.   Selanjutnya adonan dicetak berbentuk silinder dengan panjang + 20 cm dan diameter 5 – 7 cm (disebut dodolan).

5.  Pengukusan
a.   Dodolan dikukus dalam dandang sampai benar-benar matang (warna dodolan menjadi bening) lama pengukusan tergantung dari ukuran dodolan.
b.  Dodolan matang kemudian diangkat dan dianginkan di atas tampah + 12 jam atau hingga dodolan cukup mengeras.

6.  Pengirisan
Dodolan yang sudah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan + 2 mm dengan menggunakan pisau atau alat potong mesin.

7.  Pengeringan
a.   Tahap pertama hanya diangin-anginkan (+ 24 jam).
b.  Tahap kedua dikeringkan di bawah sinar matahari. Apabila kerupuk tersebut mudah patah berarti sudah kering benar.

8.  Pengepakan
Kerupuk udang bisa dikemas dengan menggunakan plastik yang tebal dan rapat. Berat maksimum 5 kg per bungkus.





No comments:

Post a Comment