Tauco
merupakan salah satu produk fermentasi tradisional Indonesia yang berbentuk
pasta (semi padat) dan mempunyai warna bermacam-macam dari kuning keputihan
hingga coklat kehitaman. Yang paling menonjol dari produk ini adalah aroma dan
rasanya yang sangat khas selain itu, juga karena kandungan gizinya yang cukup
tinggi, yaitu 10 persen protein, 5 persen lemak dan 24 persen karbohidrat.
Sering kali tauco ini digunakan dalam resep-resep masakan Indonesia.
Proses
pembuatannya melibatkan penggunaan garam dan gula merah, serta mengalami dua
macam fermentasi yaitu fermentasi oleh kapang dan fermentasi oleh garam. Pada
fermentasi oleh kapang, maka kapang yang berperan aktif adalah kapang Rbizopus oryzae, Rbizopus olygosporus dan Aspergillus
oryzae. Sedangkan pada fermentasi oleh garam, mikro organisme yang berperan
aktif adalah bakteri.
Bahan-bahan:
- Kacang kedelai
- Tepung beras
- Laru tempe
- Garam
- Gula merah
Peralatan:
- Kompor
- Panci/baskom
- Tampah
- Botol-botol
- Alat penghancur
Cara pembuatan:
1. Kedelai disortasi dan dicuci bersih dengan air. Kemudian direndam selama 24 jam, dikupas dan direbus selama 1 – 2 jam.
2. Selanjutnya ditiriskan dan didinginkan sampai air habis dari permukaan kedelai. Lalu dicampur dengan tepung beras dan laru tempe.
3. Diperam pada suhu kamar selama 2 – 5 hari. Setelah waktu pemeraman selesai, kedelai yang ditumbuhi kapang kemudian dijemur sampai kering dan dihancurkan di dalam lumpang dan alu.
4. Tambahan garam dapur sebanyak 25 – 50 % dari kedelai yang dipakai dan diperam pada suhu kamar selama 10 – 20 hari. Wadah tempat fermentasi dibiarkan terbuka sepanjang hari dan ditutup pada waktu malam hari atau pada saat turun hujan.
5. Kemudian ditambah gula merah sebanyak dua kali jumlah garam yang dipakai pada saat fermentasi dan dimasak. Setelah masak, tauco yang dihasilkan dimasukkan ke dalam botol dan disiapkan untuk dipakai sebagai bumbu masak atau dijual.
No comments:
Post a Comment