Sunday, 20 August 2017

Membuat tahu



       Seperti halnya tempe, tahu pun telah sejak lama dikenal di tanah air kita ini. Kandungan protein tahu cukup tinggi (12,9 gram untuk setiap 100 gram bahan), tetapi masih lebih rendah daripada kandungan protein tempe. Tahu dibuat dengan cara penggumpalan protein kedelai, bukan dengan cara fermentasi.

       Pada dasarnya proses pembuatan tahu terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan susu kedelai dan penggumpalan proteinnya. Untuk penggumpalan ini umumnya digunakan “biang”, yaitu cairan hasil pengepresan tahu yang sudah diasamkan semalam, sebagai pengganti dapat pula digunakan air jeruk, cuka, larutan asam laktat, larutan CaCL2 atau CcSO4 dan garam (batu tahu) dapat juga digunakan.
Bahan-bahan:

-        Kacang kedelai

-        Batu tahu

Peralatan:

-        Panci

-        Kompor

-        Alat penggiling

-        Penyaring

-        Pengaduk

-        Cetakan tahu

Cara pembuatan:

1.  Pilihlah kedelai yang bermutu baik, kemudia dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada kedelai. Dengan perendaman yang dilakukan dalam air, selama semalam, kedelai akan menyerap air sehingga lebih lunak dan memudahkan penggilingan.

2.  Setelah dikupas kulitnya, kedelai digiling dengasn penambahan air panas sebanyak 1 bagian kedelai : 8 bagian air. Penambahan air panas ini dimaksudkan untuk menginaktifkan enzim lipoksigenase dalam kedelai yang menyebabkan timbulnya bau langu.

3.  Bubur kedelai yang diperoleh sebagai hasil penggilingan, selanjutnya dimasak selama 15 menit untuk menginaktifkan pula zat antinutrisi kedelai (trypsin inhivitor), juga untuk meningkatkan nilai cerna. Bubur ini, kemudian disaring. Bungkilnya dapat digunakan untuk pembuatan oncom atau makanan ternak.

4.  Hasil saringannya dipanaskan kembali selama 30 menit dan digumpalkan dengan cara ditambahkan batu tahu atau “biang”. Setelah menggumpal, disaring kembali. Bagian yang cair (whey) dibuang (merupakan susu kedelai), sedangkan bagian yang padat (curd) dipres dengan alat pengepres. Selanjutnya dilakukan pemotongan sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.

5.  Tahu yang diperoleh, umumnya didiamkan dahulu selama atu malam, lalu direbus kembali sebelum dipasarkan. Pada saat perebusan ini, dapat pula dilakukan penambahan garam atau pewarnaan dengan kunyit masing-masing sejumlah 2 persen berat kedelai.

No comments:

Post a Comment