Prinsip pembuatan tempe sebenarnya sama saja, yang berbeda
hanya tahap-tahap pengolahan awalnya. Perbedaan ini tergantung dari macam dan
sifat bahan dasar yang akan digunakan. Berikut ini akan diuraikan secara
singkat cara pembuatan tempe dari biji jagung, biji turi, biji kara benguk,
biji kacang gude, biji kecipir, ampas tahu dan bungkil kacang tanah.
Tempe turi
Dibuat dari biji turi yang telah tua dan kering. Biji direndam
selama satu malam, kemudian direbus sampai sengah matang. Kulit biji dikupas
dan dicuci berulang-ulang sampai bersih. Setelah bersih, direbus sampai matang.
Kemudian didinginkan, ditaburi laru tempe, dibungkus daun atau plastik dan
diperam selama 1 – 2 hari.
Tempe jagung
Tempe jagung telah lama dikenal penduduk, khususnya di daerah-daerah
penghasil jagung. Tempe ini dibuat dari lembaga biji jagung. Lembaga biji
jagung harus ditanak dulu sampai matang, kemudian didinginkan
(diangin-anginkan). Setelah dingin diberi laru tempe, dibungkus dengan daun
pisang dan diperam selama 1 – 2 hari.
Tempe kara benguk
Biji tua (kering) direndam semalam dengan air bersih.
Selanjutnya direbus sampai setengah matang. Setelah didinginkan, kulit biji
dikupas. Biji tanpa kulit dipotong-potong kecil dan dicuci sampai bersih. Biji
direbus kembali sampai matang, kemudian diangkat dan ditiriskan. Setelah dingin
dicampur dengan laru tempe. Langkah-langkah selanjutnya sama dengan tempe-tempe
lainnya.
Temple kacang gude
Kacang gude telah banyak dimanfaatkan penduduk untuk berbagai
keperluan. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kacang gude disebut juga kacang kayu,
Di Jawa Barat disebut kacang hiris, sedangkan di Madura disebut kayoo. Di luar
negeri pun kacang ini banyak dikenal, di Malaysia disebut kacang eeris dan di
Inggris disebut pigeon pea atau congo pea.
Cara pembuatannya adalah: biji tua direbus dalam air mendidih
selama 15 menit. Kemudian dikupas kulitnya dan dicuci sampai bersih. Biji
selanjutnya direndam selama sehari semalam, kemudian direbus bersama air
rendamannya selama satu jam. Setelah itu biji ditiriskan sampai kering, lalu
ditambah dengan laru tempe, dibungkus dan diperam.
Tempe kecipir
Kecipir telah sejak lama dikenal dan dimanfaatkan secara luas
oleh masyarakat Indonesia. Ini terbukti dari banyaknya nama daerah yang
digunakan untuk menyebut produk ini, yaitu jaat (Jawa Barat), cipir atau
kecipir (Jawa Timur dan Jawa Tengah), kelongkang (Bali), kacang embing
(Palembang), kacang belimbing (Sumatera Barat) serta banyak lagi nama-nama
daerah lainnya. Di dalam bahasa inggris disebut winged bean, sedangkan dalam
bahasa latinnya disebut Psopbocarphbus
tetragonolobus.
Cara pembuatan tempe kecipir adalah: Biji tua direndam semalam
di dalam air bersih. Biji selanjutnya dicuci sampai bersih dasn direbus selama
15 menit. Biji dikupas kulisnya dasn direndam kembali di dalam air bersih
selama satu malam. Biji yang tanpa kkulit selanjutnya direbus selama 30 menit
ditiriskan diatas nyiru. Setelah dingin dicampur dengan laru tempe dan diperam
selama 1 – 2 hari.
Temple gembus
Tempe gembus dibuat dari ampas tahu. Tempe ini banyak
dihasilkan sebagai produk sampingan oleh pabrik-pabrik tahu. Tempe ini rasanya
enak dan gurih serta mengandung protein yang cukup tinggi.
Cara pembuatannya adalah: ampas tahu dikukus dulu sampai
matang, kemudian ditiriskan di atas nyiru sampai dingin. Setelah dingin, diberi
laru tempe dan dibungkus dengan daun atau plastik. Kemudian diperam selama 1 –
2 hari.
Tempe bungkil kacang
tanah
Dibuata dari Bungkil (ampas) kacang tanah yang telah diambil
minyaknya. Bungkil kacang tanah direndamselama satu malam. Kemudian dicuci
sampai bersih dan dipres supaya airnya keluar. Bungkil selanjutnya dikukus
sampai masak dan ditirskan di atas nyiru. Setelah dingin, dicampur dengan laru
tempe dan diperam selama 1 – 2 hari.
No comments:
Post a Comment