Kelinci merupakan hewan pengerat yang tergolong ke dalam
famili Leporidae dan Bekatonidae. Pemeliharaannya cukup mudah dan murah.
Makanannya mudah didapat yakni berupa hijauan yang umumnya merupakan hasil
limbah pertanian dan rumput.
Selain pemeliharaannya mudah, kelinci termasuk hewan mudah
berkembang biak. Kelinci betina mulai bunting pada usia tujuh bulan dan terus
produktif sampai usia 2,5 – 3 tahun. dalam setahun, kelinci betina dapat
beranak empat kali. Tiap beranak menghasilkan 3 – 8 ekor.
Beternak kelinci mempunyai arti ekonomis yang cukup penting
karena biaya pemeliharaannya cukup murah, produktif, dan banyak manfaatnya.
Kelinci dapat diambil kulitnya sebagai bahan industri kulit dan dagingnya
sebagai bahan pangan.
Daging kelinci mirip dengan daging ayam yakni berserat halus,
lunak, dan berwarna putih. Kandungan proteinnya relatif sama dengan hewan
lainnya. Kelebihan daging kelinci adalah memiliki kandungan lemak yang tidak
begitu tinggi dan tulangnya relatif sedikit. Rendemen (berat bersih
dibandingkan dengan berat kotor) daging kelinci lebih besar daripada daging
ayam, yakni sekitar 75,5 % karena tulang kelinci mempunyai struktur yang sangat
tipis dan ringan.
Sampai saat ini variasi makanan daging kelinci masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha diverifikasi pengolahan untuk
meningkatkan selera konsumen daging kelinci. Dendeng daging kelinci memiliki
rasa yang lezat dan gizi yang cukup tinggi.
1. Bahan utama
-
Daging kelinci
2. Bahan tambahan
-
Gula merah 30 %
-
Bawang merah 5 %
-
Bawang putih 2 %
-
Ketumbar 5
%
-
Lengkuas 1
%
-
Lada 0,05 %
-
Garam dapur 2 %
-
Natrium nitrat 0,02 %
Persentase
bahan tambahan berdasarkan berat bersih daging kelinci yang digunakan.
3. Cara pembuatan
-
Cara 1
a. Daging
kelinci yang telah dibersihkan diiris tipis-tipis (+ 3 mm – 5 mm) tetapi
melebar.
b. Semua
bumbu dihaluskan, lalu daging dilumuri bumbu tersebut hingga merata.
c. Selanjutnya,
daging dijemur hingga kering.
-
Cara 2
a. Daging
kelinci yang sudah dibersihkan digiling halus.
b. Bumbu
dihaluskan, lalu dicampur dengan daging hingga merata.
c. Daging
giling dicetak setebal 2 – 4 mm.
d. Selanjutnya,
daging dijemur hingga kering ( + 6 hari ).
No comments:
Post a Comment