Apabila kita mengunjungi daerah Jawa Barat, akan banyak kita
temui penjaja manisan pala, baik dalam bentuk manisan pala dalam keadaan basah
maupun manisan pala yang telah dikeringkan. Keduanya mempunya rasa dan flavor
yang khas pala, seperti halnya bunga dan biji pala. Produk manisan pala ini
banyak diusahakan oleh masyarakat Jawa Barat sebagai suatu usaha rumah angga
yang belum lama dilakukan.
Pala telah lama dikenal sebagai bahan rempah-rempah maupun
sebagai bahan utama pembentuk minyak pala, terutama dari bagian bunga dan biji
pala. Sedangkan bagian daging buah pala tidak dipergunakan, sehingga terbuang
percuma. Padahal, 60 – 70 persen dari buah pala terdiri dari bagian daging
pala, sehingga akan merupakan hal yang merugikan bila produksi pala terdapat
dalam jumlah yang besar. Maka dicobalah suatu usaha pengolahan daging buah
pala, sehingga dapat dikomsumsi manusia secara aman. Pengolahan daging buah
pala, sampai saat ini beru terbatas menjadi manisan, sirup dan jelly. Tetapi
umumnya pengolahan daging buah pala adalah berbentuk manisan. Buah pala yang
baik untuk dijadikan produk manisan adalah buah pala yang mempunyai bentuk
bulat (disebut pala udang), sedangkan buah pala yang berbentuk lonjong (disebut
pala bebek) kurang baik dijadikan manisan karena setelah pengupasan, daging
buahnya cepat menjadi kuning warnyanya.
Dalam pembuatan manisan pala, sebaiknya digunakan daging buah
pala yang masih setengah matang. Larutan gula yang digunakan dalam pembuatan
manisan pala, mempunyai fungsi sebagai
pencegah kontak langsung antara buah dan oksigen di permukaannya sehingga dapat
mencegah terjadinya “browning”; juga memberikan rasa manis sehingga mengurangi
rasa asam dan melindungi ester-ester buah yang mudah menguap. Hambatan yang
dihadapi dalam pembuatan manisan pala adalah terjadinya “browning”, pelunakan
serta timbulnya lendir yang berlebihan pada produk manisan pala.
Bahan-bahan:
-
Buah pala setengah matang
-
Gula pasir
-
Garam
Peralatan:
-
Pisau
-
Baskom/panci
-
Rak penjemur
-
Wadah tertutup
Cara pembuatan:
a.
Manisan pala basah
1. Buah
pala yang masih muda dikupas, kemudian dipotong-potong.
2. Lalu
dilakukan perendaman dalam larutan garam selama 12 jam (kadar garam 5 persen).
3. Ditiriskan,
dan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan gula selama 24 jam, dengan
perbandingan gula dan air adalah 1 : 1. Perendaman dalam larutan gula dilakukan
selama tiga hari, dengan koknsentrasi gula yang semakin meningkat.
4. Setelah
perendaman dalam larutan gula, buah ditiriskan dan dimasukkan ke dalam wadah
tertutup.
5. Manisan
pala basah siap dipasarkan.
a.
Manisan pala kering
1. Buah
pala yang masih muda dikupas, kemudian dipotong-potong.
2. Kemudian
dilakukan perendaman dalam larutan garam lima persen selama semalam, lalu
ditiriskan.
3. Perendaman
buah dilanjutkan dalam larutan gula (1 : 1) selama 24 jam.
4. Kemudian,
buah pala diangkat dan dijemur di bawah sinar matahari dengan penaburan gula
pasir di seluruh permukaan daging buah pala tersebut.
5. Setelah
mencapai kadar kekeringan manisan pala yang sesuai dengan selera, manisan pala
kering itu siap dikemas dalam wadah tertutup, dan siap dipasarkan.
No comments:
Post a Comment