Sunday, 20 August 2017

Membuat sirup asam jawa



Membuat sirup asam jawa
Asam jawa (Tamarindus indicus) sering juga disebut  asem, karena rasanya yang sangat asam. Asam jawa ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bumbu-bumbuan, obat-obatan dan juga sebagai alat penggosok bahan-bahan kuningan. Manfaat yang terbesar dari asam ini adalah sebagai bumbu, misalnya pada pembuatan rujak, sayur asem dan jamu-jamuan.

        Asam dapat disimpan lama, tanpa menyebabkan kerusakan yang berarti. Asam secara alami telah mengandung bahan-bahan pengawet, sehingga dapat mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri-bakteri pembusuk. Perubahan-perubahan yang terjadi pada asam yang disimpan relatif sangat kecil, misalnya warna yang semula merah gelap menjadi merah kecoklatan, sedangkan tekstur akan berubah dasri keras menjadi agak lembek. Aroma dan rasa relative tetap.
        Asam sangat disukai karena rasa dan aromanya yang sangat khas. Bahan-bahan pangan yang mempunyai aroma yang tajam sangat cocok untuk diolah menjadi sirup, sehingga dalam pembuatannya tidak perlu ditambahkan essence. Pengolahan asam menjadi sirup asam merupakan salah satu cara menganekaragamkan kegunaan asam.
Bahan-bahan:

-         Asam jawa

-         Gula pasir

-         Natrium benzoate

-         Air matang

Peralatan:                

-         Kain saring

-         Panci

-         Botol-botol kosong

Cara pembuatan:

1.   Asam jawa ditambah dengan air matang yang telah dingin dengan perbandingan satu banding tiga, direma-remas sampai daging buahnya lumat semua. Kemudian disaring dengan kain saring. Sari asam hasil saringan ditampung dengan baskom atau wadah lainnya. Ampasnya ditambah lagi dengan air, dengan perbandingan satu banding dua dan direbus selama lima belas sampai dua puluh menit. Selanjutnya didinginkan dan diremas-remas seperti yang pertama kali dilakukan. Hasil saringan yang kedua ini disatukan dengan hasil saringan yang pertama.

2.   Cairan asam jawa yang keruh tersebut, didiamkan selama satu malam atau dua belas jam dan ditambah dengan natrium benzoat sebanyak 0,05 persen. Lapisan atas yang jernih diambil sebagai asam jawa, sedangkan endapannya yang keruh dibuang.

3.   Sementara itu, di tempat lain dibuat larutan gula dengan konsentrasi 85 persen. Gula yang dipakai harus gula yang benar-benar bersih. Larutan gula dididihkan sambil diaduk-aduk sampai pekat kurang lebih selama tiga puluh menit.

4.   Larutan gula yang masih panas dicampur dengan sari asam, dengan perbandingan dua bagian sari asam dan satu bagian larutan gula. Campuran ini diaduk sampai merata.

5.   Apabila sirup ingin disimpan lama, maka sirup asam jawa yang telah terbentuk dibotolkan dengan botol-botol yang bersih dan steril. Sterilisasi botol dilakukan dengan cara merebus botol di dalam air mendidih selama sepuluh menit. Pengisian sirup ke dalam botol dilakukan sampai kedalam satu setengah dari mulut botol.

6.   Sirup beserta botolnya ( dalam keadaan masih terbuka ) direbus dengan air mendidih selama 15 menit. Cara perebusan ini lazim dikenal dengan istilah pasteurisasi.

7.   Masih dalam keadaan panas, sirup di dalam botol ditutup dengan penutup botol dan didinginkan. Setelah dingin, siap untuk disimpan di dalam suhu kamar atau di lemari pendingin

No comments:

Post a Comment